Tinjauan Etis Perempuan Yang Tidak Menikah
Abstract
Dalam tatanan sosial masyarakat, status pernikahan seseorang sering kali menjadi suatu hal yang rentan dengan stigmatisasi. Bagi kalangan anak muda, pernikahan bukanlah masalah yang mudah untuk diputuskan sehingga membutuhkan banyak pertimbangan. Ada yang memilih untuk menikah, dan apa pula yang memilih untuk tidak menikah. Hal tersebut dapat dialami baik oleh laki-laki maupun perempuan. Namun sering kali bagi perempuan, pilihan untuk tidak menikah dianggap sebagai hal yang merendahkan status. Menyadari pula bahwa ada sektor-sektor tertentu yang mewajibkan seseorang untuk menikah, bahkan pula gereja atau lembaga keagamaan. Padahal orang yang tidak menikah tidak mengurangi status mereka sebagai manusia yang utuh. Melalui penelitian yang dilakukan lewat kajian-kajian pustaka dan melihat realitas gereja dan masyarakat, maka didapati ada masalah-masalah yang harus dihadapi oleh orang-orang, khususnya dalam hal ini perempuan, yang tidak menikah. Didapati pula sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh perempuan yang tidak menikah, dan alasan mengapa tidak menikah. Selain itu pula ternyata ada keuntungan tersendiri bagi orang yang memilih untuk tidak menikah. Karena itu gereja terpanggil juga untuk memberi tempat kepada perempuan yang memilih untuk tidak menikah dan memberikan pelayanan yang utuh kepada semua anggotanya. Pada akhirnya pernikahan merupakan pilihan dan jika memilih untuk tidak menikah maka hiduplah terus bergantung pada Yesus Kristus yang setia.
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
for details please go to Copyright Notice Page