Perempuan Dan Tradisi
Abstract
Struktur patriarkhat yang mewarnai sebagian besar kisah dalam Alkitab turut mempengaruhi peranan perempuan dalam pelayanan sebagai umat Allah. Tradisi Romawi Yunani bahkan agama juga turut melanggenggkan terbatasnya ruang gerak perempuan dalam lingkup keluarga, masyarakat, bahkan persekutuan umat Allah. Tugas perempuan terbatas pada peran tradisional pekerjaan domestik rumah tangga. Ketidakadilan ini juga nampak dalam persekutuan pelananan di rumah ibadah. Tradisi yang melihat perempuan sebagai kaum inferior secara tidak langsung menutup usaha perjuangan terlepas dari belenggu yang tidak menguntungkan posisi mereka. Perempuan tidak bisa berperan sesuai dengan karunia yang mereka peroleh. Dari sinilah berita Injil tentang Kristus menjadi pesan pembebasan bagi perempuan, tidak hanya pembebasan dari tradisi patriarkhat, tapi juga mengikutsertakan mereka dalam keselamatan.
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
for details please go to Copyright Notice Page